Anak kecil mempunyai sifat antara lain suka meniru, jujur, suka bergerak, suka bertanya, selalu ingin tahu dan gembira. Terkadang perbuatannya ini membuat kita sebagai orang tua jengkel dan merasa bahwa kelakuan mereka sudah melewati batas. Tidak jarang sebutan "anak nakal" keluar begitu saja. Orangtua memegang peran utama dalam memberikan bimbingan, didikan dan pengawasan terhadap anak. Sebelum mendidik, hendaknya orang tua mengetahui lebih dulu mengenai tujuan dari mendidik yaitu mengembangkan kepribadian yang dimiliki oleh anak dalam suasana yang kondusif di mana peraturan bisa berdiri tegak di atas kebebasan yang dikehendaki.
BACA JUGA : Sebaiknya Mendidik Anak Dimulai Sejak Kapan, Anda Seorang Ibu Harus Tau.
Banyak cara dilakukan orangtua untuk mendidik anak mereka. Biasanya orang tua memilih dengan menggunakan cara-cara keras saja, cara-cara lunak atau bisa juga perpaduan antara keduanya.
1. Cara Keras
Cara keras yang dimaksud di sini adalah cara yang digunakan orang tua dengan memukul, mencubit dan tindakan keras lainnya sebagai metode pendidikan. Hal ini akan membuat anak merasa tertekan dan terpukul secara psikologis dalam jiwa serta mentalnya.
Anak-anak yag dididik dengan cara seperti ini cenderung tumbuh menjadi orang yang penakut, cepat merasa khawatir, gagap, kehilangan kepercayaan diri, takut menghadapi kegagalan, ragu-ragu dalam tindakan dan mudah terpancing amarah.
2. Cara Lunak
Cara lunak dalam mendidik anak adalah memberikan kebebasan yang berlebihan, dalam hal ini memanjakan serta menuruti semua keinginan anak, cara ini pun tidak terlalu bagus.
Keburukan dalam pembentukan pribadi anak yang selalu dimanja dalam lingkungan keluarganya menimbulkan kesulitan dan kerugian diri anak sendiri. Kurang bisa mandiri, sombong, ingin menang sendiri, suka memandang rendah orang lain, menyinggung perasaan orang lain adalah sedikit catatan mengenai perangai anak yang selalu dimanja.
3. Perpaduan antara cara keras dan lunak
Mengambil sikap bijaksana yaitu memadukan dan mengambil jalan tengah dengan menggabungkan kedua cara keras dan cara lunak adalah pilihan terbaik. Jika orang tua "dipaksa" untuk menggunakan cara keras misalnya memberikan pukulan fisik sebagai hukuman, maka hal ini dilakukan sebagai jalan terakhir setelah memberikan peringatan seperti teguran, larangan, bentakan dan sebagainya yang sudah tidak mempan lagi.
Satu hal yang harus diingat, apapun jenis hukumannya orangtua harus bisa memberikan penjelasan mengenai kesalahan dan akibat apa yangb akan timbul bila anak melakukan kesalahan itu. Sampai anak mengerti " kenapa " dia sampai terkena hukuman.
Memberikan kebebasan kepada anak adalah tindakan yang bijaksana bila ada batasannya yaitu sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Hal ini dapat membuat anak berani mengungkapkan pendapatnya sendiri. Anak bebas mengutarakan semua "unek-uneknya" asal orangtua memberitahu bahwa apapun pendapatnya tidak boleh sampai membuat orang lain tersinggung.
Cara apapun yang dipilih adalah hak orang tua. Yang harus diingat adalah orang tua mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bertindak tegas dan kapan waktu untuk memberikan perhatian yang lebih pada anak.
(Sumber : Sumanto Agus, Pentingnya Pendidikan Dini)
BACA JUGA : Sebaiknya Mendidik Anak Dimulai Sejak Kapan, Anda Seorang Ibu Harus Tau.
Banyak cara dilakukan orangtua untuk mendidik anak mereka. Biasanya orang tua memilih dengan menggunakan cara-cara keras saja, cara-cara lunak atau bisa juga perpaduan antara keduanya.
1. Cara Keras
Cara keras yang dimaksud di sini adalah cara yang digunakan orang tua dengan memukul, mencubit dan tindakan keras lainnya sebagai metode pendidikan. Hal ini akan membuat anak merasa tertekan dan terpukul secara psikologis dalam jiwa serta mentalnya.
Anak-anak yag dididik dengan cara seperti ini cenderung tumbuh menjadi orang yang penakut, cepat merasa khawatir, gagap, kehilangan kepercayaan diri, takut menghadapi kegagalan, ragu-ragu dalam tindakan dan mudah terpancing amarah.
2. Cara Lunak
Cara lunak dalam mendidik anak adalah memberikan kebebasan yang berlebihan, dalam hal ini memanjakan serta menuruti semua keinginan anak, cara ini pun tidak terlalu bagus.
Keburukan dalam pembentukan pribadi anak yang selalu dimanja dalam lingkungan keluarganya menimbulkan kesulitan dan kerugian diri anak sendiri. Kurang bisa mandiri, sombong, ingin menang sendiri, suka memandang rendah orang lain, menyinggung perasaan orang lain adalah sedikit catatan mengenai perangai anak yang selalu dimanja.
3. Perpaduan antara cara keras dan lunak
Mengambil sikap bijaksana yaitu memadukan dan mengambil jalan tengah dengan menggabungkan kedua cara keras dan cara lunak adalah pilihan terbaik. Jika orang tua "dipaksa" untuk menggunakan cara keras misalnya memberikan pukulan fisik sebagai hukuman, maka hal ini dilakukan sebagai jalan terakhir setelah memberikan peringatan seperti teguran, larangan, bentakan dan sebagainya yang sudah tidak mempan lagi.
Satu hal yang harus diingat, apapun jenis hukumannya orangtua harus bisa memberikan penjelasan mengenai kesalahan dan akibat apa yangb akan timbul bila anak melakukan kesalahan itu. Sampai anak mengerti " kenapa " dia sampai terkena hukuman.
Memberikan kebebasan kepada anak adalah tindakan yang bijaksana bila ada batasannya yaitu sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Hal ini dapat membuat anak berani mengungkapkan pendapatnya sendiri. Anak bebas mengutarakan semua "unek-uneknya" asal orangtua memberitahu bahwa apapun pendapatnya tidak boleh sampai membuat orang lain tersinggung.
Cara apapun yang dipilih adalah hak orang tua. Yang harus diingat adalah orang tua mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bertindak tegas dan kapan waktu untuk memberikan perhatian yang lebih pada anak.
(Sumber : Sumanto Agus, Pentingnya Pendidikan Dini)

No comments
Post a Comment