Kali ini mari berbagi ilmu akan membahas tentang pembelajaran seumur hidup yang berkaitan dengan pendidikan. bagaimanakah itu, langsung saja kita pelajari.
Pendidikan adalah modal yang sangat penting dalam kehidupan. Bukankah lima ayat pertama Al-Qur’an yang turun ke muka bumi ini berhubungan dengan pendidikan, yaitu perintah untuk membaca?
Pendidikan adalah modal yang sangat penting dalam kehidupan. Bukankah lima ayat pertama Al-Qur’an yang turun ke muka bumi ini berhubungan dengan pendidikan, yaitu perintah untuk membaca?
“bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmu lah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantara kalam.
Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya,” QS Al-Alaq (96):1-5
Membaca
adalah kunci pembuka segala imlu pengetahuan Allah. Itulah mengapa kita harus terus mengasah diri dengan belajar. Belajar bisa dari mana saja, kapan saja,
dandari siapa saja, bahkan anak kecil sekalipun. Jangan merasa malu atau sombong
untuk belajar dari orang-orang yang lebih muda usianya, karena mungkin saja
ilmu yang mereka miliki jauh lebih banyak disbanding kita.
Kita
bisa belajar keikhlasan dari tukang sapu di jalan yang ikhlas bekerja untuk
menghidupi keluarganya di rumah meskipun gajinya tak akan bisa mencukupi
kebutuhannya. Kita bisa belajar bagaimana mengolah uang dari seorang pengusaha
sukses, kita bisa belajar kesederhanaan dari para milyuner yang tetap hidup
bersahaja. Kita bisa belajaar bagaimana membuat nasi goring yang enak dari
pembantu di rumah. Bahkan, kita bisa belajar dari seorang bayi kecil bagaimana
cara tersenyum, karena bayi selalu
memberikan senyum terindah dan tulus yang bisa membuat orang lain
tersenyum balik kepadanya. Tidak seperti kita yang memiliki senyum seribu
makna. Terkadang kita tersenyum kepada seseorang tapi dalam hati menyimpan rasa
iri hati, dengki,dongkol,kesal, dan berbagai macam penyakit hati lainnya.
Ada
sebuah kisah menarik dari Qatar bahwa belajar bisa dimana saja, kapan saja dan
dari siapa saja. Kisah ini tentang seorang gadis kecil,namakan saja aisya, yang
sedang berjalan bersama ayahnya. Saat berhenti di lampu merah, aisya bertanya,”
ayah, kenapa kita berhenti saat lampu merah menyala? Sang ayah menjawab .
karena lampu merah berarti berhenti, aisya bertaya kembali, kenapa? Ayah: kalau
tidak berhenti polisi akan menilang kita.”
Kenapa
polisi menilang kita? Tanya aisya. Karena melanggar lampu merah membahayakan
orang lain. Aisya tidak puas dengan jawaban sang ayah, kenapa berbahaya? Karena
jika melanggar lampu merah, ada kemungkinan kita akan menabrak orang dan itu
berarti menyakiti orang lain. Apa kamu mau disakiti nak? Aisya spntan menjawab
tidak.
Sang
ayah menambahkan, begitu juga orang lain, mereka tidak ingin di sakiti.
Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kita harus berlaku
adil kepada sesama manusia karena Allah
maha adil. Aisya mengangguk dan perjalana kembali dilajutkan. Luar biasa bukan?
Dari sebuah pertanyaan sederhana aisya, akhirnya bisa mengantarkan kita kepada
ilmu tentang sifat Allah Yang Maha Adil.
Kesimpulan mari berbagi ilmu: janganlah pernah berhenti
untuk menjadi generasi pembelajar, karena kita semua adalah pembelajar seumur
hidup. Belajar adalah sebuah proses berkesinambungan yang tidak akan pernah
berhenti dari saat kita malihat dunia ini hingga meninggalkannya.
Happy life-long learning
It’s very impossible to live by the
yesterday’s standards and expect extraordinary results today. Live life with
passion.
*Sumber: Notes from Qatar by Muhammad Assad
Artikel Terkait :
No comments
Post a Comment